Keputusan untuk mengejar keuntungan dan risiko memulai usaha franchise bukan sekadar soal modal dan niat. Kamu juga harus pahami strategi, pengelolaan, dan potensi ancaman tersembunyi. Banyak yang tergiur dengan untung besar dari bisnis waralaba, tapi tak sedikit juga yang tumbang sebelum balik modal.
Baca Juga: Ingin Cuan dari Bisnis Minuman Kekinian? Franchise Dum Dum Thai Tea Bisa Jadi Pilihan Tepat!

Dengan sistem yang sudah jadi, kamu tidak perlu bangun brand dari nol. Tapi, bukan berarti usaha ini tanpa risiko. Ada kontrak, ada aturan, dan tentu ada tekanan dari pusat. Jadi, kamu wajib paham semua lapisnya sebelum tanda tangan kerjasama.
Modal dan Sistem Sudah Disiapkan
Di awal usaha, kamu akan langsung merasakan manfaat dari sistem yang sudah terbukti. Ini jadi daya tarik utama kenapa banyak orang tergiur memulai waralaba.
Kamu Tidak Perlu Mulai dari Nol
Salah satu keuntungan dan risiko memulai usaha franchise adalah kamu enggak perlu susah-susah bikin konsep bisnis. Semua sudah disiapkan pemilik brand. Bahkan, SOP pun sudah tersedia dan kamu tinggal ikuti.
Brand Sudah Dikenal
Penting banget kamu tahu kalau dengan waralaba, kamu menumpang pada nama besar. Konsumen sudah percaya, jadi mereka lebih mudah datang tanpa kamu harus edukasi pasar dulu. Hal ini bisa memangkas biaya marketing hingga 30%.
Dukungan Pelatihan dan Operasional
Franchisor biasanya kasih pelatihan intensif. Kamu bisa pelajari cara menjalankan operasional, termasuk pengelolaan stok, pelayanan, hingga strategi promosi. Ini mempercepat kamu untuk langsung jalan.
Baca Juga: Ingin Untung dari Bisnis Kuliner? Franchise Rocky Rooster Bisa Jadi Pilihan Tepat!
Kamu Wajib Bayar Royalti dan Ikut Aturan
Di balik banyaknya kelebihan, kamu juga akan hadapi sistem ketat yang kadang bikin engap. Royalti, biaya bulanan, dan kontrak panjang bisa jadi batu sandungan.
Royalti Itu Wajib dan Tidak Bisa Dinego
Sebagian besar franchise akan minta kamu bayar royalti bulanan atau persentase dari omzet. Meski omzetmu turun, royalti tetap harus dibayar. Jadi, kamu harus punya strategi biar bisnis tetap cuan.
Kontrak Bisnis Bisa Mengikat Bertahun-tahun
Kebanyakan kontrak franchise punya durasi 3-5 tahun. Kalau kamu merasa tak cocok, kamu tetap terikat secara hukum. Putus kontrak bisa bikin rugi besar dan reputasi rusak.
Perubahan Sistem Tak Selalu Sejalan
Kadang franchisor ubah sistem sepihak. Misalnya harga jual naik tapi biaya produksi belum tentu ikut turun. Ini bikin margin kamu tergerus dan sulit bersaing.
Potensi Balik Modal Lebih Cepat
Nah ini alasan kenapa banyak orang kejar keuntungan dan risiko memulai usaha franchise. Salah satu tujuannya adalah biar cepat balik modal. Tapi itu bukan jaminan.
Baca Juga: Franchise Niceso: Peluang Bisnis Retail Modern yang Menjanjikan dan Berpotensi Untung Besar
Sistem Efisien Mempercepat Cash Flow
Dengan sistem siap pakai, kamu bisa langsung jualan. Produk sudah laku di pasar, jadi waktu balik modal bisa lebih singkat dibanding bikin bisnis dari nol. Di laporan Bisnis Indonesia (2023), rata-rata franchise minuman bisa balik modal dalam 6-12 bulan.
Konsumen Sudah Percaya Produk
Penting juga kamu tahu bahwa brand terkenal bikin konsumen enggak ragu untuk beli. Kamu tinggal fokus di operasional harian tanpa harus mikirin promosi besar-besaran.
Potensi Untung Harian Tinggi
Dengan lokasi yang tepat dan jam operasional optimal, kamu bisa capai omzet tinggi setiap hari. Ini berarti cash flow kamu sehat dan bisnis bisa cepat berkembang.
Risiko Kerugian Jika Salah Kelola
Namanya bisnis tetap ada risiko. Banyak juga franchisee yang gagal karena pengelolaan buruk atau ekspektasi terlalu tinggi. Jangan langsung tergiur untung.
Lokasi Salah, Rugi Menanti
Lokasi jadi faktor penentu sukses atau tidaknya franchise kamu. Tempat sepi bikin kamu sulit capai target penjualan. Kamu tetap bayar sewa, gaji, dan royalti walau omzet kecil.
Baca Juga: Maksimalkan Potensi Keuntungan dari Bisnis Kuliner Bersama Franchise Roti O
Salah Rekrut Karyawan, Bisnis Jadi Berantakan
Jangan remehkan manajemen SDM. Salah rekrut staf bisa hancurkan pelayanan dan bikin pelanggan lari. Ini sering diabaikan oleh pemula yang hanya fokus jualan.
Kurang Disiplin Cash Flow
Banyak pemula tidak disiplin mengatur arus kas. Semua uang dipakai tanpa perencanaan. Padahal dalam bisnis franchise, setiap rupiah harus dihitung dan dikelola.
Ketergantungan pada Reputasi Franchisor
Sisi lain dari keuntungan dan risiko memulai usaha franchise adalah kamu sangat tergantung pada citra pemilik merek. Kalau mereka kena isu negatif, kamu ikut kena imbas.
Satu Kesalahan, Semua Kena Dampaknya
Kalau pusat bikin kesalahan, misalnya terlibat kasus hukum atau produk bermasalah, maka semua outlet kena getahnya. Kepercayaan konsumen langsung menurun drastis.
Kamu Tidak Bebas Inovasi
Waralaba biasanya sangat ketat soal SOP. Kamu enggak bisa ubah menu, promo, atau cara pelayanan. Padahal pasar lokal kamu mungkin butuh pendekatan berbeda.
Baca Juga: Raih Keuntungan Maksimal dari Franchise Bube: Bisnis Minuman Kekinian yang Menjanjikan
Keputusan Pusat Bisa Merugikan Cabang
Misalnya franchisor menaikkan harga bahan baku tapi tidak menaikkan harga jual. Itu bisa bikin margin kamu turun dan sulit bersaing di lapangan.
Pasar Sudah Terbentuk Tapi Persaingan Ketat
Salah satu keuntungan dan risiko memulai usaha franchise adalah pasar sudah tersedia tapi kamu tidak sendiri. Banyak pesaing sejenis yang juga waralaba atau independen.
Kamu Harus Selalu Inovatif dalam Promosi
Meski kamu tidak boleh ubah produk, tapi kamu tetap harus kreatif dalam promosi lokal. Kamu butuh strategi komunitas, bundling, atau kolaborasi dengan bisnis lokal lainnya.
Pesaing Bisa Lebih Fleksibel
Kompetitor yang bukan franchise bisa lebih cepat adaptasi. Mereka bebas ubah harga, ubah konsep, dan menyesuaikan dengan keinginan konsumen lokal. Kamu tidak bisa sefleksibel itu.
Harga Perang Sulit Dihindari
Dengan banyaknya pemain di industri sama, kamu bisa saja terpaksa ikut harga murah untuk bersaing. Ini menurunkan margin dan bisa buat kamu kesulitan menutupi biaya royalti.
Franchise Bukan Investasi Tanpa Risiko
Kamu harus sadar bahwa walau waralaba terlihat aman, tapi ini bukan jaminan sukses. Setiap langkah perlu perhitungan matang.
Modal Besar Tidak Menjamin Keuntungan Besar
Beberapa franchise butuh modal ratusan juta. Tapi kalau kamu tidak siap operasionalnya, uang itu bisa habis tanpa hasil. Data dari Asosiasi Franchise Indonesia menunjukkan 30% waralaba gagal tahun pertama.
Bisnis Butuh Waktu dan Fokus
Jangan anggap kamu bisa lepas tangan. Franchise tetap butuh perhatian, pengawasan, dan evaluasi rutin. Kalau kamu terlalu sibuk atau malas, bisnis kamu bisa jalan di tempat atau malah rugi.
Butuh Mental Kuat Hadapi Tekanan
Kamu harus tahan tekanan dari pusat, pelanggan, dan bahkan staf. Semua harus kamu kelola dengan sabar, cermat, dan tetap berpikir positif dalam situasi sulit.
Jadi, Siapkah Kamu dengan Keuntungan dan Risiko Memulai Usaha Franchise?
Kesimpulannya, keuntungan dan risiko memulai usaha franchise sangat nyata dan harus kamu pahami sedalam-dalamnya. Jangan hanya karena tergiur untung cepat, kamu abaikan semua potensi ruginya. Bisnis ini butuh strategi, kesiapan mental, dan pemahaman sistem dari awal.
Kamu bisa mulai bisnis franchise dengan peluang besar, tapi tetap harus disiplin, adaptif, dan siap menghadapi segala tantangan yang muncul. Tanpa itu, waralaba hanya akan jadi mimpi buruk yang mahal.